Fakta kehidupan dalam masyarakat kita ada akar sejarah panjang dominasi laki-laki atas perempuan dalam sebagian besar sektor yang dibangun atas dasar tatanan yang timpang. Yaitu tatanan nilai di mana pria ditempatkan sebagai pihak superior (kuat) di hadapan perempuan yang inferior (lemah). Berabad-abad tatanan ini cukup mapan dan dianggap sebagai sesuatu yang alamiah bahkan oleh kaum perempuan sendiri. Hal ini dapat dipahami karena pemapanan struktural ini dikemas sedemikian rupa.
Gender pada dasarnya adalah perbedaan jenis kelamin yang bukan biologis dan bukan kodrat Tuhan. Perbedaan biologis jenis kelamin (sex) merupakan kodrat Tuhan, sehingga secara permanen dan universal berbeda. Sementara gender adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang didasarkan atas konstruksi sosial. Perbedaan yang bukan kodrat dan bukan ciptaan Tuhan, tetapi yang diciptakan, baik oleh laki-laki maupun perempuan melalui proses sosial dan budaya yang panjang. Perbedaan antara perilaku antara laki-laki dan perempuan selain yang biologis sebagian besar justru terbentuk melalui proses sosial budaya ini. Oleh karena itu, gender selalu berubah dari waktu ke waktu, dari tempat ke tempat, bahkan dari kelas ke kelas. Sementara jenis kelamin (sex) tidak berubah.
Perbedaan gender yang kemudian melahirkan peran gender sebenarnya tidak menimbulkan masalah, tetapi persoalannya adalah bahwa peran gender tradisional perempuan (perawat, pengasuh, pendidik, dan sebagainya) dinilai lebih rendah dibanding peran gender laki-laki. Selain itu, peran gender ternyata menimbulkan masalah yang perlu digugat yakni ketidakadilan yang ditimbulkan oleh peran dan perbedaan-perbedaan gender tersebut. Ketidakadilan tersebut (seperti telah banyak diuraikan para pakar) meliputi marginalisasi (pemiskinan ekonomi), subornasi, stereotype (pelabelan negatif), kekerasan (violence), dan beban ganda.
Di sisi lain Islam sesungguhnya secara ideal normatif tidak membehttp://www.blogger.com/img/blank.gifdakan antara laki-laki dan perempuan, apalagi mendiskriminasikan perempuan. Bahkan Islam sebagai pembawa keselamatan dan kerahmatan seluruh alam (rahmatan lil alamin) menempatkan pengangkatan derajat dan posisi perempuan sebagai bukti keutamaannya. Perempuan yang pada masa jahiliyah tidak dihargai, dengan kedatangan Islam perempuan mendapatkan tempat terhormat, memperoleh pendidikan, dan terbukanya kesempatan yang lebih luas untuk aktualisasi dan pengembangan diri
untuk lebih lengkapnya silahkan download di bawah ini
http://www.4shared.com/office/3NN6oUQp/Fiqh_Wanita.html
Silahkan Baca Selengkapnya...